Empat tahun setelah Back to Basics (2006), akhirnya Christina Aguilera kembali mengeluarkan full-length album. Diberi judul Bionic (baca: bay-o-nik), album ini muncul dalam dua versi. Versi standar berisi 18 lagu dan versi deluxe yang menambah 5 track. Di Indonesia, versi terakhir lah yang dirilis.
Christina memang selalu berusaha tampil beda dengan inovasi dan invensi dalam setiap album rekamannya. Tak terkecuali di Bionic. Jika mayoritas fansnya memuji Stripped (2002) sebagai album terbaik penyanyi lulusan Mickey Mouse Club ini, mungkin setelah mendengar Bionic pendapat mereka akan berubah. Tunggu, MG tidak mengatakan album ini lebih baik secara kualitas dari Stripped. Masalahnya adalah sebagian fans Christina lebih menginginkan sesuatu yang poppish. Dan jika itu yang mereka mau, maka memang Bionic lebih “ringan” dari Stripped.
Saat ini Christina sedang berusaha menyenangkan hati pemujanya dengan musik yang easy to consume dan radio friendly. Back to... tidak meninggalkan kenangan terlalu manis bagi kebanyakan fansnya. Bahkan terjual paling sedikit diantara album-album Christina yang lain. Tetapi sesuatu yang orisinil seperti dalam Back to... tidak terulang dalam karya terakhir ini.
MG mulai merasakan dejavu ketika memutar track ketiga, Woohoo. Karena lagu-lagu sejenis dalam Bionic sudah diperdengarkan kepada kita dari penyanyi seperti Beyonce dan Rihanna (dengarkan juga Prima Donna, I Hate Boys, Vanity). Harap maklum, karena lagu-lagu itu diproduseri oleh Tricky Stewart, Polow da Don, Le Tigre dan Ester Dean. Mereka orang dibelakang layar yang berhasil membuatkan hits besar seperti: Umbrella, Single Ladies, dan Rude Boy.
Beruntung masih ada Linda Perry yang dahulu kala menciptakan keajaiban buat Christina lewat Beautiful. Disini, Linda memberikan satu lagu, Lift Me Up, yang kembali menguji kekuatan vokal Christina tanpa ampun. Sia Furler, penyanyi dan musisi asal Australia, menciptakan bunyi-bunyian dan mengeluarkan suara yang selama ini tidak pernah kita dengar dari musik Christina. You Lost Me, I Am dan All I Need menjadi bukti. Sepertinya, Sia bisa menjadi Linda berikutnya.
Dua produser yang MG nilai sukses mengangkat Bionic adalah John Hill dan Ladytron. Masing-masing dari mereka memproduksi dua lagu yang mendefinisikan Bionic secara penuh, Elastic Love dan Birds of Prey. Ketika Anda tengah membayangkan sesuatu yang hebat dari album ini, biarkan CD berputar sendiri sampai kemudian gerakan kepala dan kaki serta tangan Anda mengikuti dentum bass di track nomor 4. Lalu tunggu hingga berhenti di track nomor 21, inilah saatnya mengakhiri “pelajaran” Biologi + Elektronik dengan senyum puas!
Kesimpulan: Back to Basics > Stripped > Bionic > Christina Aguilera
3/5
(KP/090610)
Christina memang selalu berusaha tampil beda dengan inovasi dan invensi dalam setiap album rekamannya. Tak terkecuali di Bionic. Jika mayoritas fansnya memuji Stripped (2002) sebagai album terbaik penyanyi lulusan Mickey Mouse Club ini, mungkin setelah mendengar Bionic pendapat mereka akan berubah. Tunggu, MG tidak mengatakan album ini lebih baik secara kualitas dari Stripped. Masalahnya adalah sebagian fans Christina lebih menginginkan sesuatu yang poppish. Dan jika itu yang mereka mau, maka memang Bionic lebih “ringan” dari Stripped.
Saat ini Christina sedang berusaha menyenangkan hati pemujanya dengan musik yang easy to consume dan radio friendly. Back to... tidak meninggalkan kenangan terlalu manis bagi kebanyakan fansnya. Bahkan terjual paling sedikit diantara album-album Christina yang lain. Tetapi sesuatu yang orisinil seperti dalam Back to... tidak terulang dalam karya terakhir ini.
MG mulai merasakan dejavu ketika memutar track ketiga, Woohoo. Karena lagu-lagu sejenis dalam Bionic sudah diperdengarkan kepada kita dari penyanyi seperti Beyonce dan Rihanna (dengarkan juga Prima Donna, I Hate Boys, Vanity). Harap maklum, karena lagu-lagu itu diproduseri oleh Tricky Stewart, Polow da Don, Le Tigre dan Ester Dean. Mereka orang dibelakang layar yang berhasil membuatkan hits besar seperti: Umbrella, Single Ladies, dan Rude Boy.
Beruntung masih ada Linda Perry yang dahulu kala menciptakan keajaiban buat Christina lewat Beautiful. Disini, Linda memberikan satu lagu, Lift Me Up, yang kembali menguji kekuatan vokal Christina tanpa ampun. Sia Furler, penyanyi dan musisi asal Australia, menciptakan bunyi-bunyian dan mengeluarkan suara yang selama ini tidak pernah kita dengar dari musik Christina. You Lost Me, I Am dan All I Need menjadi bukti. Sepertinya, Sia bisa menjadi Linda berikutnya.
Dua produser yang MG nilai sukses mengangkat Bionic adalah John Hill dan Ladytron. Masing-masing dari mereka memproduksi dua lagu yang mendefinisikan Bionic secara penuh, Elastic Love dan Birds of Prey. Ketika Anda tengah membayangkan sesuatu yang hebat dari album ini, biarkan CD berputar sendiri sampai kemudian gerakan kepala dan kaki serta tangan Anda mengikuti dentum bass di track nomor 4. Lalu tunggu hingga berhenti di track nomor 21, inilah saatnya mengakhiri “pelajaran” Biologi + Elektronik dengan senyum puas!
Kesimpulan: Back to Basics > Stripped > Bionic > Christina Aguilera
3/5
(KP/090610)
4 comments:
NMT was the first single from this album and sounds great. I wonder why this single failed in international charts while it's been NUMBER ONE in Indonesia...? Yes I do agree that the most cohesive tracks in this Bionic era are ELASTIC LOVE and BIRDS OF PREY. Other recommended songs = MONDAY MORNING, DESNUDATE, SEX FOR BREAKFAST
@ Richard: Thanks for agreeing :)
albumnya ngingetin gue ke jaman dia baru nongol di lagu genie in A bottle :) lagu-lagunya d album BIONIC emang lebih easy listening compared to B2B & stripped.... most favorite songs of mine :
1. you lost me
2. not myself tonight
3. elastic love
4. glam
5. lift me up
rating gue : ****
jenie
nggak begitu suka album ini kecuali elastic love & you lost me
Post a Comment