Cinta a la Rudi Soedjarwo


Orang normal pasti punya cinta. Ingin dicintai, juga mencintai. Dan, Sutradara Rudi Soedjarwo punya banyak cerita soal cinta. Baginya, cinta itu penuh arti. Karena cinta pula ia berani menggarap film In The Name of Love.

Dibilang berani, karena In The Name of Love melibatkan sederet pemain kawakan. Jam terbang sebagian pelakon film produksi PT Valiant Circle Productinon ini jauh di atas Rudi. Sebutlah Christine Hakim, Cok Simbara, Roy Marten dan Tutie Kirana.

Sebagai pelengkap sekaligus penyeimbang film ini, ditampilkan juga artis-artis muda macam Acha Septriasa, Vino G. Bastian, Luna Maya, Lukman Sardi, Tengku Firmansyah, dan Marsha Timothy.

"Ini mimpi lama saya. Sejak beberapa tahun lalu saya berharap bisa bekerja sama dengan aktor dan aktris besar dalam film ini," kata Rudi, peraih Piala Citra FFI 2004 kategori Sutradara Terbaik lewat Ada Apa dengan Cinta, kepada pers di Jakarta Theater, pekan lalu.

Dalam bentuk lain, Rudi juga ditantang membuat film tentang kisah cinta yang berbeda dari film romantis yang pernah ada. Hal itulah yang membuatnya harus berpikir keras untuk mengemas cerita secara apik, menarik, dan bisa dinikmati para pecandu film Indonesia.

Film ini adalah sebuah momen untuk menentukan karir saya. Film ini mengubah cara saya bercerita lewat film, Juga cara saya membuat film,” ungkap Rudi.

Kisah In The Name of Love dimulai ketika Satrio Hidayat (Cok Simbara) jatuh cinta kepada Citra (Christine Hakim). Tapi, Citra yang waktu muda diperankan Marsha Timothy lebih memilih menikahi pria lain, Triawan Negara (Roy Marten).

Pernikahan Citra dan Triawan ini membuat jalan cerita makin hangat dan menarik. Maklum, Hidayat ternyata menyimpan kebencian mendalam, bahkan mengakar, kendati ia telah menikahi wanita lain bernama Kartika (Tutie Kirana).

Masa lalu yang membayangi perjalanan rumah tangga kedua keluarga itu akhirnya memicu perseteruan yang lekang hingga generasi berikutnya. Tapi, tanpa menyadari kejadiannya di masa lalu, buah hati dari masing-masing keluarga bertemu.

Saskia Putri Negara (Acha Septriasa) jatuh cinta kepada Abimanyu Hidayat (Vino Bastian). Dan, tanpa mempedulikan risiko di masa depan, mereka memutuskan untuk meninggalkan keluarga demi menggapai masa depan bersama atas nama cinta.

Kendati kisah perselisihan keluarga yang menghalangi cinta cukup sering diangkat, Rudi menawarkan cerita-cerita sisipan yang menarik dengan pemunculan karakter yang mampu membuat film ini lebih bergereget dan dramatis, yaitu menciptakan konflik antara cinta dan kehormatan.

"Masalah cinta seperti ini masih saja ada sampai sekarang. Jadi, film ini tidak hanya membahas persoalan cinta, tapi juga harga diri," jelas Rudi.

Ditanya sikapnya tentang cinta, putra Kapolri periode 1982-1986 Anton Soedjarwo ini mengatakan, "Andai harus memilih, bagi saya cinta adalah segala-galanya. Di sinilah letak perjuangan untuk mewujudkan cinta sejati."

Rudi pun mengaku sangat hati-hati merangkai cerita yang saling berkaitan antara masa lalu dan masa kini. Sebab, bila persepsi berbeda, penonton akan sulit mengartikan makna keseluruhan film. Sikap hati-hati ini bahkan membuat Rudi memerlukan proses pembuatan film In The Name of Love lebih dari enam bulan. Semua demi hasil maksimal.

Toh, akhirnya, Rudi bisa bernapas lega. Seluruh pemainnya menganggap film yang akan rilis 10 April ini bisa sukses di pasaran. Penasaran? Nantikan saja jadwal tayang In The Name of Love di bioskop-bioskop di kota Anda mulai 10 April. Jangan lupa bawa minimal sepenggal cinta ketika pergi menontonnya. Biar klop.
(sebagian sumber: inilah.com)

7 comments:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...

ini film yg gua tunggu bgt taun ini. harapan gua sih rudi bisa comeback lg dgn film ini

Anonymous said...

denger" rudi jd DOP ya di film ini, keren tuh.biasanya kan dop nya org lain.pengen liat hasilnya.

Anonymous said...

denger2 sih romeo julet versi indonesia, bener kagak??

Anonymous said...

rudi soejarwo nggak terima filmnya dikritik...org aneh :)

Anonymous said...

filmnya bagus kok mas..

Anonymous said...

itnol lumayan lah..tidak begitu mengecewakan